Pneumatic Test vs Hydrotest
Rangkuman Diskusi Mailing List Migas Indonesia – Agustus 2003
Pertanyaan : (Maulana Kurniawansyah)
Untuk pressure vessel di refinery, apa saja sih batasan-batasan vessel tersebut bisa di pneumatic test instead of hydrotest? apa ada yang punya bahan rujukannya? (refer ke Standard ASME kah?) Bagaimana standard dari Ditjen Migas Kita?
Tanggapan 1 : (Hari Suprayitno - Akerkvaerner)
Pneumatic pressure test adalah alternatif kalau hydrotest tidak memungkinkan
(UG-100 ASME VIII div 1), setahu saya tidak ada persyaratan khusus, hanya
harus saling disetujui antara Owner dan Kontraktor. Nah untuk persetujuan
ini yang perlu mempertimbangkan faktor safety, karena pneumatic test itu
jauh lebih berbahaya daripada hydrotest sehingga tekanan test-nya lebih
rendah dari hydrotest yaitu 110% dari MAWP. Untuk rujukan lain saya tidak
tahu.
Kalau ada yang kurang lengkap ya mohon dilengkapi, kalau salah ya dikoreksi.
Terima kasih.
Tanggapan 2 : (Muhammad Ade Irfan - PT. Waskita Karya)
Cak Kurniawan, mungkin membantu sampeyan,
Kalo ditanya batasan, maka jawabnya adalah "tidak ada batasan", sebab antara
owner dan kontraktor sudah mempunyai kesepakatan untuk penggunaan "test" apa
yang akan dilakukan dalam vessel, sekedar rujukan ke sampeyan untuk test
pneumatic dan hydrotest, coba buka ASME Code Section VIII div 1 & div 2 atau
Mechanical Engineers' Handbook, Kent's, Power Volume, 12th Edition, section
19.
Sekedar sharing sewaktu kami menjalankan proyek untuk PERTAMINA UP IV
CILACAP, disebutkan tanki atau vessel dengan pressure 20 kg/cm2.G, operating
pressure di 0.14 kg/cm2.G temperature 120 degree C., sampai dengan 6.2
kg/cm2.G pada temperature 122 degree C. diharuskan menggunakan hydrotest.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar